This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 18 Juni 2017

Perbedaan Access Point dan Range Extender

Perbedaan Access Point dan Range Extender - Pada artikel kali ini kita akan belajar memahami perbedaan konsep antara wireless access point dan range extender, dengan memahami cara kerja dan konsep keduanya insyaallah akan sangat bermanfaat ketika hendak mengimplementasikan-nya pada jaringan wireless.

Artikel ini saya tulis dikarenakan masih banyak yang bingung dan menganggap bahwa access point dan range extender adalah sama, padahal konsep dan cara implementasi dari keduanya sebetulnya berbeda.

Oh ya, saya juga sudah memposting artikel perbedaan antara wireless router dan access point diblog ini yang bisa sobat baca pada link dibawah.



Pengertian, Fungsi, Implementasi Access Point dan Repeater Range Extender 


Baiklah, kita lanjutkan pembahasannya sob, pertama kita akan membahas mengenai access point terlebih dahulu, apabila sobat sudah membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul Perbedaan wireless router dan access point maka saya yakin sedikit banyaknya sobat sudah bisa memahami apa itu access point.


Pengertian Access Point


Access Point adalah device atau peripheral dalam sebuah jaringan yang telah di konfigurasi khusus untuk memancarkan atau broadcast SSID pada sebuah WLAN (Wireless LAN), access point berfungsi sebagai pusat pemancar agar setiap client di local network bisa saling terkoneksi baik terkoneksi sesama host maupun terkoneksi ke internet.

Fungsi Access Point


Access Point memiliki fungsi yang spesifik karena fungsi nya hanya sebatas untuk mem-broadcast SSID pada jaringan berbasis WLAN (Wireless LAN) saja, konfigurasi access point biasanya di buat sebagai mode bridge.

Artinya ketika ada client yang terkoneksi ke SSID yang dipancarkan oleh access point, maka client tersebut tidak akan mendapatkan IP address dan akses internet dari perangkat access point melainkan dari wireless router.

Jadi intinya, access point tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus ada Router / Wireless Router dibelakang access point yang berfungsi sebagai pemberi IP DHCP untuk end user.

Untuk topology jaringan yang menggunakan access point bisa digambarkan seperti ini.


Contoh topology jaringan access point

Pada contoh topology diatas sudah ada Wireless Router yang berfungsi sebagai internet gateway dan tentunya DHCP Server yang sudah dilengkapi fitur WLAN (Wireless LAN). Lalu kenapa harus menggunakan access point lagi ?

Masih bingung ya sob ? Kalau masih bingung mari kita bahas cara implementasi access point pada sebuah jaringan.

Implementasi Access Point Pada Jaringan LAN


Contoh saya memiliki sebuah rumah dengan 3 lantai, dan router / wireless router utama saya tempatkan dilantai 1 sehingga user yang sedang berada dilantai 1 dan lantai 2 bisa tercover oleh sinyal wifi dan bisa internetan dengan lancar.

Permasalahan muncul ketika saya berpindah dari lantai 1 ke lantai 3 dimana dilantai 3 tidak tercover oleh jaringan wifi yang berada dilantai 1. Nah dalam kondisi seperti inilah sobat bisa mengimplementasikan atau menggunakan access point untuk mengcover user yang berada dilantai 3 agar bisa terkoneksi ke wifi tanpa hambatan.

Syarat sebuah access point bisa disebut access point adalah koneksi dari router utama ke perangkat access point tersebut harus menggunakan kabel UTP.

Gan, terus gimana kalo koneksi dari router utama ke access point nya tidak menggunakan kabel melainkan melalui wifi ?

Kalau kondisi seperti itu berarti tidak cocok disebut sebagai access point, melainkan range extender.


Pengertian Range Extender / Repeater Range Extender


Range extender atau Repeater range extender adalah perangkat jaringan yang berfungsi sebagai wifi expander yaitu alat jaringan yang dipakai untuk memperkuat jangkauan sinyal wifi. Secara harfiah kata Repeat artinya mengulang, sedangkan Range Extend adalah memperluas jangkauan, jadi bisa diartikan bahwa repeater range extender akan mengulang atau menangkap sinyal wifi dari wireless router kemudian menyebarkannya lagi agar jangkauan sinyal wifi menjadi lebih luas.

Cara Kerja & Fungsi Range Extender / Repeater Range Extender


Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa cara kerja dari sebuah perangkat range extender yaitu akan menangkap sinyal wifi yang dipancarkan oleh wireless router kemudian memancarkannya lagi agar jangkauan sinyal wifi menjadi luas, contoh topology nya bisa dilihat pada gambar dibawah.


Contoh topology jaringan range extender

Implementasi Range Extender / Repeater Range Extender


Untuk implementasi perangkat jaringan range extender sebetulnya hampir sama dengan cara implementasi perangkat access point, namun yang membedakan antara keduanya adalah kalau access point koneksi ke wireless router atau router utamanya menggunakan tarikan kabel UTP, maka range extender justru menggunakan sinyal wifi sebagai media koneksi ke router utama nya.

Contoh tutorial konfigurasi range extender bisa sobat baca di link berikut :

Basic Setting Wireless Range Extender
Tutorial Setting Range Extender Huawei WS322


Kesimpulan


Persamaan antara access point dan repeater range extender adalah kedua perangkat tersebut biasa digunakan untuk mengekspansi jangkauan sinyal wifi pada area-area yang tidak tercover oleh sinyal wifi sehingga area-area yang tadinya tidak tercover oleh sinyal wifi menjadi tercover.

Sedangkan perbedaan antara keduanya adalah, kalau access point koneksi ke wireless router atau router utamanya menggunakan tarikan kabel UTP, maka range extender justru menggunakan sinyal wifi sebagai media koneksi ke router utama nya.

Lalu manakah yang lebih stabil ?

Dari sisi kestabilan tentu saja access point lebih unggul karena koneksi ke router utamanya menggunakan media kabel, namun apabila sobat menginginkan kemudahan installasi maka repeater range extender lebih cocok bagi sobat karena tidak perlu melakukan penarikan kabel UTP.

Semoga bermanfaat, ditunggu kritik dan sarannya di kolom komentar, sob :-)

Rabu, 07 Juni 2017

Kumpulan Soal dan Kunci Jawaban Tentang IP Address IPv6

Soal Tentang IP Address IPv6

1. Yang termasuk jenis-jenis alamat IPV6 adalah ….

  • A. Unicast, Anycast, Global Address
  • B. Multicast, Unicast Address, Anycast
  • C. Global Address, Site-Local, Link-Local
  • D. Unicast, Anycast, Multicast
  • E. Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D

2. Perubahan dari IPV4 ke IPV6 terutama pada …..

  • A. Memperluas kemampuan pengalamatan, meningkatnya alamat public, mengalirkan kemampuan Labeling
  • B. Penyederhanaan format header, memperluas kemampuan pengalamatan, pengesahan dan kemampuan privasi, meningkatkan support untuk memperluas dan pilihan, penyederhanaan format header.
  • C. Kemampuan pengalamatan, memisahkan header, meningkatnya alamat public.
  • D. Meningkatnya alamat public, memisahkan header, meningkatkan support untuk perluasan dan pilihan.
  • E. Perubahan pada Struktur 

Baca Juga" Pengertian Subneting Classfull Pada Jaringan Komputer

3. Alamat Unicast global IPV6 mirip dengan alamat public dalam alamat IPV4, dikenal juga sebagai …..

  • A. Unicast Site-Local IPV6
  • B. Aggregatable Global Unicast Adddress
  • C. Neighbor Discovery
  • D. Automatic Private Internet Protocol Addressing
  • E. Multicast Address

4. Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6 Disebut Dengan……..

  • A. IPV.4
  • B. IPV.6
  • C. STATING ROUTING
  • D. DINAMIK ROUTING
  • E. KOMPUTER

5.Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat.kecuali….

  • A. Alamat unicast global
  • B. Alamat unicast link-locaL
  • C. Alamat unicast 6to4
  • D. Alamat unicast loopback
  • E. Alamat multicast


Baca Juga" Jenis Pengalamatan IP Address IPv6

Kunci Jawaban

  1. D. Unicast, Anycast, Multicast
  2. B. Penyederhanaan format header, memperluas kemampuan pengalamatan, pengesahan dan kemampuan privasi, meningkatkan
  3. support untuk memperluas dan pilihan, penyederhanaan format header.
  4. B. Aggregatable Global Unicast Adddress
  5. B.IPV.6
  6. E. Alamat multicast

Pengertian Subnetting Classfull pada Jaringan Komputer

Pengertian Subneting Classfull

Classfull adalah pengalamatan IP yang dibagi berdasarkan dalam kelas. Ada 5 kelas yang berbeda dan itu adalah kelas yang memutuskan ukuran jaringan. Empat bit pertama dari alamat IP yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas. Dari lima kelas A, B, C, D dan E. kelas A, B dan C digunakan untuk jaringan unicast, D untuk jaringan multicast dan E disediakan untuk penggunaan ”masa depan”.


Bit yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas adalah sebagai berikut:
A = 0
B = 10
C = 110
D = 1.110
E = 1.111

Baca Juga" Jenis Pengalamatan IP Address IPv6

Tetapi permasalahan muncul dengan adanya arsitektur ini, bahwa ukuran jaringan tersebut terlalu besar.ini mengurangi tingkat fleksibilitasnya ini menyebabkan pemborosan beberapa alamat. Untuk mengatasi ini, CIDR atau Routing Inter-Domain Classless diperkenalkan pada tahun 1993. Berikut alamat IP dibagi menjadi dua bagian: bagian paling penting adalah alamat jaringan yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan dan bagian yang paling signifikan adalah host identifier.

Baca Juga" Format Penulisan IP Address IPv6 dalam Jaringan Komputer 

Contoh :
IP Kelas C mempunyai range host 0 – 255 192.168.1.0 – 192.168.1.255, Bagaimana jika komputer dikantor cuma ada 10 ? klo kita menggunakan default netmask ip kelas C 255.255.255.0 maka akan ada banyak IP yang tidak digunakan karena yang kita butuhkan hanya 10 IP saja, memang tidak ada masalah dengan mengkoneksikan IP /24 itu tetapi jika akan mengatur dan mengelola pasti akan susah karena kita bingung IP mana yang telah digunakan karena terlalu banyak. maka dari itu digunakan CIDR yang biasanya dinotasikan dengan ” / “ atau Slash. sehingga notasi yang digunakan /28 (pelajari teknik subnetting ip)
jadi :
192.168.1.0 /28 = range ip 192.168.1.0 – 192.168.1.15
ip 192.168.1.0 = Net ID
ip 192.168.1.15 = Broadcast
ip 192.168.1.1 – 192.168.1.14 adalah IP Available

Jenis Pengalamatan IP Address IPv6

Perbedaan IP Address IPv4 dan IPv6

Pada jaringan komputer terdapat 2 jenis IP address yang bisa digunakan yaitu IPv4 dan IPv6, IPv4 adalah IP address yang biasa digunakan untuk memberikan pengalamatan pada perangkat jaringan. Mungkin saat ini kebanyakan orang hanya mengenal IPv4 karena IP address ini adalah IP Address yang paling umum dgunakan. pada IPv4 terdapat suatu pengalamatan IP yang dibagi menjadi lima kelas yaitu kelas a, b, c, d, dan e. dimana diantara kelima kelas tersebut hanya kelas a, b ,dan c yang bisa dugunakan karena kelas D digunakan untuk keperluan multicasting dan kelas E untuk keperluan eksperimental. Berbeda dengan IPv6, pada IPv6 tidak dikenal system pengkelasan seperti pada IPv4 melainkan pada IPv6 hanya menyediakan tiga jenis pengalamatan yaitu Unicast, Anycast, dan Multicast


Baca Juga" Format Penulisan IP Address IPv6 pada Jaringan Komputer

1. Unicast
Pengalamatan unicast mirip dengan IPv4 yaitu dengan sekumpulan alamat dengan sejumlah bit kontinyu yang sama sesuai dengan alamat subnet-nya dan Class-less Interdomain Routing (CIDR). Ada banyak jenis pengalamatan unicast pada IPv6 sesuai dengan tipenya seperti :

  • Alamat Link Local : alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan local yang saling tersambung dalam satu level
  • Alamat Site Local : setara dengan alamat privat, yang dopakai terbatas dalam satu site sehingga terbatas penggunaanya hanya didalam satu site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat diluar site ini
  • Alamat Global : alamat yang dipakai misalnya untuk ISP (Internet Service Provider)

2. Anycast
Pengalamatan anycast digunakan untuk mengirimkan packet ke salah satu anggota dari anycast yang terdekat. Jadi sebuah alamat anycast digunakan oleh beberapa interface dan setiap packet anycast akan terkirim ke interface anggota yang terdekat. Model pengalamatan pada anycast hampir sama dengan model unicast. Jadi secara sintaksis alamat anycast sama saja dengan unicast, hanya saja sebuah alamat anycast digunakan oleh lebih dari 1 host. Syarat dari pengalamatan anycast:

  • Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat sumber dari sebuah packet IPv6.
  • Sebuah alamat anycast tidak boleh digunakan sebagai alamat interface pada router.

Baca Juga" Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID pada Jaringan Komputer

3. Multicast
Alamat multicast IPv6 digunakan sebagai identitas sebuah group node. Jika packet dikirim ke alamat multicast, maka packet tersebut akan diterima oleh semua node anggota dari group tersebut. Sebuah node dapat menjadi anggota banyak group multicast

Senin, 05 Juni 2017

Format Penulisan IP Address IPv6 pada Jaringan Komputer

Pengertian IPv6 dalam Jaringan Komputer

IPv6 adalah perkembangan dari IP Addres IPv4 yang sering kita gunakan, IPv6 mampu menyediakan lebih banyak IP Address dibandingkan dengan IPv4 karena IPv6 memiliki panjang 128 bit.

Seiiring dengan perkembangan jaringan internet maka penggunaan IPv4 juga lama-lama semakin banyak dan tidak bisa dipungkiri IPv4 sudah habis dipakai didalam jaringan internet. Untuk itu dikembangkan IPv6 yang mampu menyediakan jumlah host yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4.

Format IPv6 berbeda dengan IPv4, sehingga untuk menuliskan atau memberikan alamat dengan IPv6 tidak bisa dilakukan seperti halnya IPv4.


Baca Juga" Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID dalam Jaringan Komputer

Penulisan IPv6 dalam Jaringan Komputer

Tidak seperti IPv4, IPv4 dituliskan dengan bilangan hexadecimal yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f. pada IPv6 ini terdapat delapan blok dimana tiap blok tersebut terdapat empat digit bilangan hexadecimal.

Berbeda dengan IPv4 hanya terdiri dari empat blok saja. selain itu, untuk memisahkan tiap bloknya pada IPv6 digunakan titik dua, tidak titik seperti pada IPv4. Berikut merupakan contoh penulisan IPv6 2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012

Baca Juga" IP Address IPv6 - Pengertian, Fungsi dan Keunggulan IPv6 dalam Jaringan Komputer

Karena pada IPv6 alamat yang digunakan panjang dalam penulisanya, maka telah dibuat ketentuan tertentu untuk penyederhanaan untuk alamat IPv6, yaitu:
- Angka 0 didepan bisa dihilangkan
- 0000 yang berurutan bisa dihilangkan dan diganti dengan titik dua Dengan begitu penulisan alamat IPv6 2001:0db8:0000:0000:5a55:0302:fef6:0012 diatas menjadi 2001:db8::5a55:302:fef6:12

Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID Pada Jaringan Komputer

Pengertian Network ID dan Host ID

Network ID adalah sebuah bagian dari IP address dimana address tersebut menunjukan bahwa di jaringan mana komputer tersebut berada. Sebagai contoh adalah IP Address dengan alamat 192.168.10.1 maka network ID nya adalah 192.168.10

Host ID adalah IP address yang menunjukan workstation, server, router, laptop, handphone, smartphone dan semua host lain di dalam jaringan. IP host tergantung dengan kelas IP aadress yang digunakan, jika kita menggunakan IP Address kelas A maka Host ID nya adalah 24 bit ip address dari belakang, jika kita menggunakan kelas B maka ID Host nya adalah 16 bit ID dari belakang sedangkan jika kita menggunakan IP Address kelas C maka ID Hostnya adalah 8 bit paling belakang. Contoh IP Address dengan alamat 192.168.10.1 maka Host ID nya adalah 1.

Baca Juga" Pengertian, Fungsi dan Macam Address Khusus pada Jaringan Komputer

Aturan Penulisan Network ID dan Host ID

Adapun untuk menetukan Network ID dan Host ID tidak bisa dilakukan sembarangan, ada aturan tertentu yag harus dipatuhi. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :

1. Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.
2. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255
Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.

Baca Juga" IP Address IPv6 - Pengertian, Fungsi dan Keunggulan IPv6 dalam Jaringan Komputer

3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.
4. Host ID harus unik dalam suatu network.
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.

Pengertian, Fungsi dan macam Address Khusus pada Jaringan Komputer

Jenis Address Khusus dalam Jaringan Komputer

Selain address yang sering kita gunakan dalam jaringan komputer digunakan untuk pengenal host, ada
beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah:

1. Network Address
Network Address adalah Address yang digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian), networkaddress dari host ini adalah 192.168.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.

Router cukup melihat network address (192.168) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.

Baca Juga" IP Address IPV6 - Pengertian, Fungsi dan Keunggulan IPv6 dalam Jaringan Komputer

2. Broadcast Address
Broadcast Address adalah Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan.

Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang samaharus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcastaddressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

Baca Juga" Format Penulisan IP Address Pada Jaringan Komputer

3. Multicast Address
Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram datagram unicast. Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga.

Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu multicastaddress. Struktur kelas
multicastaddress dapat dilihat pada Gambar berikut.


Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicastaddress. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicastaddress. Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group tersebut.Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun bisa mencapai seluruh dunia.Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan muticast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone (Mbone). - Sumber" Ebook Jaringan dasar