This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Tutorial Jaringan Komputer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tutorial Jaringan Komputer. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Agustus 2019

Fungsi dan Cara Kerja bandwidth dalam Jaringan

Pengertian Bandwidth Dalam Jaringan Komputer

Apa itu bandwidth? Jika kita seorang yang baru mengenal IT pasti akan sangat asing dengan istilah ini, kadang orang juga menanyakan kenapa internetnya bisa lambat atau mungkin koneksi internet disana lebih cepat, dan lain sebagainya. jawabanya adlah karena banwidth. Bandwidth merupakan perhitungan konsumsi transfer data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik (bps) yang terjadi antara komputer server dan komputer client dalam waktu tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Maka bisa diartikan pula semakin besar bandwidth dalam jaringan tersebut maka bisa dipastikan akses internet akan lebih cepat.


Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Repeater Dalam Jaringan Komputer

Fungsi Bandwidth Dalam Jaringan

Ada banyak fungsi dari bandwidth dalam jaringan komputer selain hanya sebagai perhitungan konsumsi transfer data. berikut adalah beberapa fungsi dari Bandwidth dalam jaringan:

1. Bandwidth Sebagai media Pengiriman Paket Data
Saat kita menggunakan kabel LAN atau jaringan nirkabel bandwidth akan bekerja sebagai jalur penghubung yang menghubungkan proses transfer data.

2. Bandwidth Sebagai Pembatas Kecepatan Transfer
Administrator jaringan menggunakan bandwitdh untuk membatasi kecepatan tarnsfer data sehingga dapat menghindari tindak pencurian.

3. Bandwidth Sebagai Pembatas Kecepatan Pengiriman Data
Selain sebagai pembatas kecepatan transfer bandwdth juga bisa digunakan untuk membatasi kecepatan pengiriman paket data sehingga jika kita hanya dibatasi 2 GB maka ketika kita akan mengirimkan paket data yang melebihi batas yang ditentukan maka pengiriman paket tidak bisa dilanjutkan

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Topologi Hibrid

Cara Kerja Bandwidth Dalam Jaringan

Bandwidth merupakan bagian yang paling penting dalam pengiriman paket data dalam jaringan, karena semua aktifitas pengiriman baik transfer maupu pengiriman data dapat bekerja karena ada komponen ini. Untuk mengetahui cara kerja dari bandwidth maka cara kerja dari bandwidth adalah sebagaimana fungis dari bandwidth sehingga jika bandwidth sebagai pembatas pengiriman paket data maka bandwidth akan membatasi kapasitas maksimal pengiriman paket data dalam jaringan.

Kapasitas bandwidth jaringan komunikasi dapat mempengaruhi kinerja jaringan tersebut, apakah cepat atau lambat. Namun, tentu saja masih ada faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya latency, packet loss, dan lain-lain. Ketika kita terhubung dengan suatu jaringan, umumnya ada batasan volume akses yang ditetapkan. Semakin besar bandwidth yang ditetapkan maka jumlah kapasitas data yang dapat ditransfer pun akan semakin besar.

Selasa, 30 Juli 2019

Pengertian dan Fungsi Repeater pada Jaringan Komputer

Pengertian Repeater Dalam Jaringan Komputer

Repeater atau lebih kita kenal dengan penguat sinyal adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal yang berisi paket data dalam jaringan kemudian menguatkan kembali sinyal tersebut sehingga jangkauan sinyal menjadi lebih luas.

Repeater biasanya digunakan untuk membangun jaringan LAN yang memiliki jarak jangkauan yang lebih luas sehingga untuk menghubungkan area satu dengan area yang lain yang memiliki jarak yang sangat jauh maka diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal. Tanpa Repeater maka paket data yang dikirim dalam jaringan tidak akan bisa sampai ke tujuan. Repeater akan pada umumnya akan menerima sinyal dari user yang mengirimkan paket data kemudian menguatkan kembali sinyal tersebut untuk disampaikan ke host tujuan yang memiliki sinyal identik dengan sinyal awal tetapi dengan cara yang berbeda dengan kata lain repeater memancarkan kembali sinyal tersebut dalam frekuensi yang berbeda dari frekuensi sinyal asal.

Baca Juga: Kelebihan dan kelemahan Toplogi Hybrid

Oleh karena fungsi utamanya, yaitu untuk memperluas jangkauan jaringan wifi, maka repeater ini sering juga disebut sebagai wifi extender. Selain itu karena juga berfungsi sebagai penguat sinyal, maka terkadang orang dan teknisi jaringan juga sering menyebut repeater sebagai wifi booster.


Baca Juga: Pengertian dan Karakteristik Jaringan Hybrid

Fungsi Repeater Dalam Jaringan Komputer

Fungsi Repeater adalah untuk memperluas jangkauan jaringan komputer. Karena pada dasarnya repeater ini akan menerima dan meneruskan sekaligus menguatkan sinyal dari sinyal asal sehingga jarak jangkauan sinyal tersebut menjadi lebih luas.

Sabtu, 27 Juli 2019

Kelebihan dan Kelemahan Topologi Hybrid

Setiap perkembangan teknologi tentu akan mempunyai dampak masing-masing sehingga tentunya setiap perkembangan teknologi memiliki kelebihan atau keunggulan agar teknologi tersebut mampu membuat kinerja menjadi lebih efisien.

Akan tetapi tentunya setiap perkembangan teknologi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tentu saja ini juga berlaku pada teknologi hybrid, meskipun teknologi hybrid ini gabungan antara 2 topologi yang berbeda sehingga tentunya dari gabungan 2 teknologi tersebut akan lebih banyak manfaat yang bisa didapatkan.


Baca Juga:Pengertian dan Karakteristik Topologi Hybrid

Kelebihan Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan gabungan dari 2 topologi jaringan yang berbeda, sebagai contoh adalah gabungan antara topologi bus dan topologi star. tentunya dari masing-masing topologi dasar akan memiliki beberapa kelebihan. berikut adalah kelebihan topologi Hybrid

  1. Dengan topologi hybrid tentunya kita bisa menggabungkan 2 topologi yang berbeda sehingga untuk membangun jaringan yang lebih luas kita tidak perlu untuk membongkar jaringan yang sudah ada tetapi kita tinggal menggabungkan saja.
  2. Topologi hybrid Lebih Fleksibel dan efisien, tentu saja topologi ini dapat diterapkan pada lingkungan topologi yang berbeda.
  3. Topologi Hybrid dapat dilakukan Custom Jaringan sehingga cara pengeturan jaringan dapat disesuaikan untuk dapat mencapai tujuan tertentu.
  4. Aliran data dapat bekerja secara maksimal meskipun menggunakan dengan menggabungkan 2 topologi jaringan yang berbeda.
  5. Membudahkan untuk menambah node atau perangkat jaringan yang baru.
  6. Apabila terjadi kerusakan pada link jaringan maka jaringan yang lain tidak akan terganggu.
  7. Kecepatan jaringan lebih konsisten karena tentunya merupakan gabungan dari kelebihan dari topologi pembawa.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Firewall Pada Jaringan Komputer

Kekurangan Topologi Hybrid

Meskipun memiliki banyak sekali kelebihan tetapi tentunya topologi hybrid juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya

  1. Pengelolaan jaringan lebih sulit, karena selain teknisi jaringan harus memiliki kemampuan lebih untuk menganalisa kerusakan pada 2 topologi yang berbeda.
  2. Biaya untuk membangun topologi jaringan ini lebih mahal karena tentunya membutuhkan banyak perangkat yang digunakan untuk menghubungkan 2 topologi jaringan berbeda.
  3. Biaya perawatan juga lebih mahal.
  4. Instalasi dan Konfigurasi jaringan sangat rumit sebab pasti ada minimal 2 topologi jaringan yang berbeda.  

Rabu, 24 Juli 2019

Pengertian dan Karakteristik Topologi Jaringan Hybrid

Pengertian Topologi Jaringan Hybrid

Topologi hybrid merupakan topologi lanjutan dari topologi-topologi yang sudah ada sebelumnya. Sebelumnya mungkin kita sudah mengenal beberapa topologi dalam jaringan komputer seperti topologi bus, topologi star, topologi ring dan topologi-topologi yang lain. AKan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi ini ada beberapa topologi lanjutan dari topologi-topologi tersebut. Sebenarnya topologi lanjutan ini biasanya penggabungan dari beberapa topologi jaringan.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa Topologi Hybrid adalah gabungan dari dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda, seperti halnya topologi ring digabungkan dengan topologi jaringan star sehingga akan terbentuk topologi model baru.

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Cloud Computing

Akan tetapi jika penggabungan model topologi tersebut masih sama karakteristiknya maka topologi tersebut tidak bisa dikatakan topologi hybrid. Sebagai contoh jika kita menggabungkan antara topologi star dengan topologi star maka topologi tersebut tidak bisa disebut topologi hybrid tetapi topologi tetap topologi jaringan star.

Jadi sebagai kesimpulanya bahwa bisa disebut sebagai topologi hybrid apabila terbentuk dari 2 topologi jaringan atau lebih yang berbeda. misalkan topologi jaringan bus dengan topologi ring, topologi star dengan topologi ring dan lain sebagainya.


Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Firewall pada Jaringan Komputer

Karakteristik Topologi Hybrid

Pada dasarnya topologi jaringan hybrid tidak memiliki karakteristik tertentu seperti pada topologi bus, topologi ring dan topologi star karena topologi hybrd hanya merupakan gabungan dari topologi-topologi tertentu sehingga topologi hybrid akan tetap membawa karakteristik dari topologi dasar yang membangun topologi hybrid. Sebagai contoh jika topologi hybrid tersebut merupakan gabungan dari topologi bus dan topologi star maka karakteristik yang ada pada topologi tersebut adalah karakteristik dari topologi bus dan karakteristik topologi star

Senin, 22 Juli 2019

Pengertian dan Fungsi Firewall pada Jaringan Komputer

Pengertian Firewall pada Jaringan Komputer

Firewall adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk mencegah akses yang tidak dikenali ke dalam jaringan pribadi. Diera perkembangan jaringan komputer yang semakin maju maka pokok permasalahan yang paling sering terjadi adalah maraknya pencurian data oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kebanyakan dari mereka mengincar data pribadi dari pemilik akun untuk dijual atau dipergunakan tidak sebagaimana mestinya.

Firewall sendiri bisa berupa perangkat keras atau perangkat lunak, ataupun kompbinasi dari perangkat lunak dan perangkat keras. Firewall akan bekerja jika ada akses tak dikenali yang masuk ke dalam sistem sehingga apabila ada orang yang berusaha untuk masuk secara paksa maka akan diblokir oleh firewall. Sekarang sudah banyak perusahaan-perusahaan yang bergerang di bidang IT Support yang menyediakan firewall untuk sistem keamanan kita.


Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Cloud Computing

Fungsi Firewall Pada Jaringan Komputer

Pada dasarnya firewall berfungsi untuk melindungi jaringan komputer dari akses yang tidak dikenali. Untuk lebih jelasnya berikut adalah poin-poin fungsi dari firewall pada jaringan komputer

1. Berfungsi Sebagai Pos Keamanan Jaringan
Seperti halnya sebuah pos keamanan maka setiap lalu lintas yang masuk ke dalam sistem akan dilakukan pemeriksaan oleh firewall dan manganalisanya apakah paket data tersebut boleh lewat atau tidak.

2. Berfungsi mencegah kebocoran data
Firewall kebanyakan akan dipasang pada File Transfer Protocol (FTP), sehingga setiap lalu-lintas data dalam jaringan dapat dikendalikan oleh firewall.

3. Berfungsi Untuk Mencatat Aktifitas Pengguna
Setiap kali ada pengguna yang akan mengakses data, pengguna jaringan akan melalui firewall yang kemudian firewall tersebut akan melakukan pencatatan akses masuk sebagai dokumentasi (log files) yang di kemudian hari bisa dibuka catatannya untuk mengembangkan sistem keamanan. Firewall mampu mengakses data log sekaligus menyediakan statistik mengenai penggunaan jaringan.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Cloud Computing

4. Memodifikasi Paket Data yang Datang
NAT atau Network Address Translation digunakan untuk menyembunyikan sebuah IP adress, sehingga membuat user mampu mengakses internet tanpa IP adress publik, yang sering juga disebut dengan istilah IP masquerading.

5. Mencegah Modifikasi Data Pihak Lain
Firewall akan memberikan keamanan pada sistem untuk mencegah modifikasi data.

Selasa, 12 Maret 2019

Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

Pengertian Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) merupakan sebuah jenis dari sistem operasi komputer yang ditujukan khusus untuk menangani jaringan jaringan komputer sehingga komputer server mampu melayani komputer-komputer client dengan sangat baik. Umumnya, sistem operasi jaringan ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna di dalam jaringan komputer, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.


Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

Fungsi utama dari sistem operasi jaringan adalah sebagai pengelola sumber daya jaringan dan memberikan layanan terhadap komputer client. Adapun beberapa karakteristik dari sistem operasi jaringan adalah sebagai berikut:

a. Pusat kendali sumber daya jaringan
Sistem operasi jaringan akan terinstal pada komputer server yang memungkinkan untuk dapat melakukan kendali terhadap sumber daya dalam jaringan.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

b. Akses aman ke sebuah jaringan
Sistem operasi jaringan merupakan akses aman ke sebuat jaringan karena sistem operasi jaringan akan dibekali dengan sistem security yang lebih baik dibandingkan dengan sistem operasi biasa.

c. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
Sistem operasi jaringan mampu melakukan remote terhadap user dalam jaringan. sehingga memudahkan teknisi untuk dapat melakukan remote komputer client.

Baca Juga: Jenis VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

d. Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misalnya Internet)
Dengan adanya sistem operasi jaringan memungkin kita untuk bisa menghubungkan komputer-komputer client agar dapat terhubung ke internet. selain itu kita juga bisa mengontrol user mana saja yang bisa terhubung ke jaringan internet.

e. Back up data dan memastikan data tersebut tersedia
Sistem operasi jaringan dapat melakukan backup data dan memastikan data tersebut ada.

Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Pengertian Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan (Network Operating System) merupakan sebuah jenis sistem operasi komputer yang ditujukan khusus untuk menangani jaringan jaringan komputer baik itu untuk mengadministrasi jaringan dan memanage jaringan komputer agar jaringan komputer dapat tertata. Umumnya, sistem operasi jaringan ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna di dalam jaringan komputer, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.


Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Ada banyak fungsi dari sistem operasi jaringan dan tentunya sesuai dengan namanya sistem operasi jaringan lebih banyak berfungsi untuk mengadministrasi jaringan komputer dan melakukan layanan terhadap komputer client. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari jaringan komputer

a. Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
Dengan bantuan sistem operasi jaringan memudahkan untuk bisa menghubungkan sejumlah komputer dan melakukan administrasi guna melakukan kontrol terhadap jaringan

Baca Juga: Jenis VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

b. Mengelola sumber daya jaringan
Sistem operasi jaringan memungkinkan untuk dapat mengelola sumber daya dalam jaringan sehingga baik perangkat dan sistem dapat di gunakan secara bersama sama untuk melayani komputer komputer client.

c. Menyediakan layanan
Sistem operasi jaringan memungkinkan untuk memberikan layanan kepada komputer-komputer client. Adapun layanan jaringan tersebut seperti DHCP, DNS, FTP, NTP dan lain-lain

d. Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
Didalam sebuah jaringan komputer tentunya akan sangat rentan sekali adanya virus yang menyebar. Untuk itu peran dari sistem operasi jaringan dapat menyediakan keamanan jaringan bagi multiple user

e. Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
Dengan adanya sistem operasi jaringan memudahkan kita untuk menambah jumlah komputer clinet ataupunn sumber daya lain dalam jaringan.

f. Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan
Dengan sistem operasi jaringan memungkinkan kita untuk dapat dengan mudah melakukan kontrol dan monitoris daringan. Selain itu juga memudahkan kita dalam melakukan monitor terhadap elemen jaringan.

g. Distribusi program dan update software ke client
Dengan adanya sistem operasi jaringan memudahkan kita untuk dapat melakukan ditribusi aplikasi dan program ke komputer client serta dalam melakukan update software ke client

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan VLAN pada Jaringan Komputer

h. Menggunakan kemampuan server secara efisien
Sistem operasi jaringan akan memanfaatkan sumber daya perangkat server secara efisien untuk melayani komputer client

i. Menyediakan tolerasi kesalahan
Dengan sistem operasi jaringan memungkinkan untuk menyediakan toleransi kesalahan.

Jenis Sistem Operasi jaringan berdasarkan layanan (Interface)

Sistem operasi jaringan memang memiliki peranan vital pada sebuah jaringan, dimana sistem operasi jaringan sebagai pengontrol dan melakukan administrasi terhadap jaringan komputer. Dengan ada sistem operasi jaringan semua komputer client akan mendapatkan fasilitas dan layanan yang diberikan oleh server.

Sistem operasi jaringan memiliki perkembangan yang sangat pesat, banyak pula komunitas-komunitas yang mengembangkan sistem operasi tersebut sehingga sistem operasi jaringan menjadi sangat baik baik dari segi layanan maupun keamanan. Sistem operasi jaringan memiliki memiliki beberapa jenis berdasarkan layanan dan interfacenya. Berikut adalah jenis-jenis sistem operasi jaringan berdasarkan layanan dan interfacenya


Jenis-jenis Sistem Operasi Jaringan Berdasarkan Interfacenya

a. Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Grafical User Interface)
Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI (Grafical User Interface) merupakan Sistem operasi komputer yang dalam proses Instalasi dan adminitrasinya, user tidak perlu menghafal sintax – sintax atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakannya. karena siste operasi tersebut sudah berbasis grafis sehingga memudahkan dalam penggunaanya. Kebanyakan jenis sistem operasi ini adalah sistem oprasi dari keluarga microsoft yang memang mengedepankan tampilan grafis yang mudah dipahami sebagai adalanya. Berikut beberapa contoh Sistem Operasi jaringan berbasis GUI: Linux Redhat, Windows NT 3.51, Windows 2000 (NT 5.0), Windows Server 2003, Windows XP, Microsoft MS-NET, Microsoft LAN Manager, Novell NetWare.

Baca Juga: Karakteristik Sistem Operasi Jaringan

b. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text/CLI (Command Line Interface)
Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text (Command Line Interface) merupakan sistem operasi yang proses instalasi dan penggunaanya, user diharapkan untuk menghafal perintah DOS atau perintah dasar linux yang digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi. Setiap akan melakukan instalasi paket maka kita akan mengetikan perintah untuk bisa menginstall paket tersebut. Berikut adalah contoh Sistem Operasi Jaringan berbasis text: Linux Debian, Linux Suse, Sun Solaris, Linux Mandrake, Knoppix, MacOS. UNIX, Windows NT, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Utama Sistem Operasi Jaringan

Demikian ulasan kami tentang Jenis-jenis sistem operasi jaringan berdasarkan layanan (interface) dimana dapat disimpulkan bahwa ada 2 jenis sistem operasi yang Sitem operasi berbasis GUI dan sistem operasi berbasis CLI.

Selasa, 05 Maret 2019

Sistem Operasi Open Source - Jenis-jenis Sistem Operasi

Jenis Sistem Operasi Berdasarkan Kode Sumbernya

Berdasarkan kode sumbernya jenis sistem operasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sistem operasi open source dan sistem operasi close source. Pada postingan sebelumnya kami telah membahas tentang sistem operasi close source, untuk itu pada kesempatan kali ini postingan kami akan membahas sedikit tentang sistem operasi open source. Mungkin dari para pembaca yang lebih paham dibidang IT tentunya sudah paham akan istilah open source dan close source. Mungkin secara sederhana istilah open source dan close source bisa digambarkan yaitu kode terbuka dan kode yang tertutup.



Pengertian Sistem Operasi Open Source

Sistem Operasi Open Source adalah Perangkat lunak sistem operasi yang kode programnya bersifat terbuka dan disediakan oleh pengembangnya sehingga seseorang bisa mengedit, ataupun mengbah kode sumber yang ada pada sistem operasi tersebut.

secara umum agar bisa untuk dipelajari, diubah maupun dikembangkan lebih lanjut serta disebarluaskan dan boleh bahkan untuk memperbaiki bug atau kesalahan pada program tersebut.
Sementara itu, jika ada pembuat perangkat lunak (software) yang tidak mengizinkan dari kode programnya untuk diubah dan dimodifikasi, namun kode program dari perangkat lunak tersebut sebenarnya tersedia, maka bukanlah disebut sebagai sistem operasi open source.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, Sistem Operasi Open Source tidak selalu disediakan secara gratis, melainkan tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut, Seperti halnya adalah RedHat Linux. Tujuan Open Source yang sesungguhnya adalah menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor, yang di mana dari pihak Vendor bisa saja bertindak secara seenaknya. Open Source juga meyediakan software yang mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas dan menghindari adanya pengambilan keuntungan besar-besaran/berlebihan dari Vendor.

Baca Juga: Sistem Operasi Close Source - Jenis Sistem Operasi Berdasarkan Kode Sumbernya

Dan perlu digarisbawahi, Open Source di sini bersifat bebas maksudnya bukan berarti sebebas-bebasnya, melainkan bebas untuk digunakan, dikembangkan, disebarkan ulang dengan mempertanggungjawabkan secara bersama dan tidak untuk menghilangkan hak cipta pembuat.

Keuntungan/Kelebihan Sistem Operasi Open Source
  1. Legal
  2. Menyelamatkan devisa Negara
  3. Keamanan system
  4. Hemat biaya
  5. Dukungan dari pengembang lebih besar
  6. Bebas untuk mengubah dan memodifikasi
  7. Lebih aman
  8. Kesalahan (bug, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki
  9. Lisensei gratis
  10. Bebas dari malware
  11. Tidak mengulangi development
Baca Juga: Jenis Sistem Operasi Jaringan Berdasarkan Layanan (Interface)

Kerugian/Kelemahan Sistem Operasi Open Source
  1. Tidak ada garansi dari pengembang
  2. Open Source digunakan secara sharing
  3. Kurangnya SDM yang memanfaatkan Open Source
  4. Tidak adanya perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
  5. Kesulitan mengetahui status project
  6. User Interface rumit bagi pengguna yang awam
Contoh Sistem Operasi Open Source

Ada banyak sekali jenis sistem operasi yang beredar dikalangan pengguna, akan tetapi sistem operasi tersebut lebih banyak yang berbasis linux. Adapun contoh-contoh sistem operasi open source adalah sebagai berikut: UNIX, BSD, GNU Linux, Sun Solaris, Fedora, Linux Ubuntu, Knoppix, Garuda OS, Backtrack, RedHat, Mandriva, OpenSUSE, Debian, Kondra Linux, Turbo Linux, Linux Mint, Slackware.

Senin, 04 Maret 2019

Sistem Operasi Close Source - Jenis Sistem Operasi Berdasarkan Kode Sumbernya

Pengertian Sistem Operasi Close Source

Sistem Operasi Closed Source merupakan perangkat lunak sistem operasi yang dipublikasikan tanpa diberikan kode sumbernya, sehingga orang lain tidak bisa melakukan perubahan terhadap software tersebut. Pada software jenis closed source hanya terdiri dari file binari saja tanpa adanya ruang untuk mengakses ke kode sumber software tersebut.

Secara umum, perangkat lunak sistem operasi closed source mempunyai lisensi atau hak cipta yang bertujuan untuk melindungi software tersebut dari penggunaan yang dapat merugikan si pembuat software dan menguntungkan pihak ketiga. Software Closed Source bersifat terbatas dalam penggunaan, penyalinan, juga modifikasi. Bagi seseorang atau perusahaan yang bermaksud ingin mengakses kode sumber maka dibutuhkan perjanjian khusus yang dinamakan perjanjian non-disclosure.



Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Arsitektur Komputer

Sistem Operasi Close Source adalah Sistem Operasi yang kodenya tidak dibuka untuk umum, pemilik kode close source bisa membagikan source codenya melalui lisensi secara gratis maupun dengan membayar. Pada Sistem Operasi Close Source ini paket program tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh Pembuat/Vendor Program tersebut. Jika ada pendistribusian yang bukan dari Vendor Program tersebut, maka dianggap sebagai pembajakan software.

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Operasi Close Source

Keuntungan/Kelebihan Sistem Operasi Close Source
Adapun kelebihan atau keuntungan sistem operasi close source adalah sebagai berikut
  1. Kestablian sistem terjamin
  2. Support/dukungan langsung dari pemilik program
  3. Lebih mudah digunakan
Baca Juga: Pengertian, Fungsi dan Implementasi Computer Vision

Kerugian/Kekurangan Close Source
Sedangkan kerugian atau kekurangn dari sistem operasi close source adalah sebagai berikut:
  1. Celah yang terbuka
  2. Adanya lisensi yang mengharuskan pengguna menyediakan dana
  3. Pengembangan terbatas
  4. Diperlukan antivirus
  5. Harga lisensi mahal
Contoh Sistem Operasi Closed Source

Contoh sistem operasi yang yang menggunakan lisensi closed source adalah banyak dari keluarga windows yaitu: MSDOS, Windows 95, Windows 98, Windows ME, Windows NT, Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows Server 2008, Windows 7, Windows 8, Windows 10

Kamis, 06 Desember 2018

Jenis VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

Apa Pengertian dari Virtual Local Area Network atau yang biasa disebut dengan VLAN?

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah sebuah kelompok perangkat dalam jaringan atau lebih yang dikonfigurasikan dengan menggunakan perangkat lunak pengelolaan sehingga sistem ini tidak benar-benar nyataakan tetapi tetap dapat berkomunikasi seperti halnya perangkat tersebut terhubung secara fisik.

VLAN banyak digunakan karena memiliki Security atau tingkat keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, oleh karena itu segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya. Selain itu menggunakan VLAN juga dapat membuat penghematan biaya yang dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.


Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network)

Jenis VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

Apa saja jenis VLAN dalam jaringan komputer? Berdasarkan perbedaan pemberian membership VLAN terbagi menjadi lima jenis, yaitu :

1. Port based : VLAN jenis nini akan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkannya
pada kelompok VLAN sendiri sehingga apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP).

2. MAC based : Pada jenis VLAN yang kedua yaitu MAC based yaitu sebuah VLAN dengan sistem Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada.

3. Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.

Baca Juga: Pengertian dan Fungsi VLAN (Virtual local Area Network) Pada Jaringan Komputer

4. IP Subnet Address based : VLAN selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.

5. Authentication based : Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.

Selasa, 04 Desember 2018

Kelebihan dan Kelemahan VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

Pengertian VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan kumpulan dari beberapa perangkat dalam jaringan LAN atau lebih yang terkonfigurasi dengan menggunakan perangkat lunak(pengelola) sehingga perangkat tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain. Ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jik menggunakan VLAN, selain keamanan dan hemat dalam pembiayaan ada beberapa keuntungan lain. 

Kelebihan dan Kelemahan Menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

Setiap sistem dalam jaringan komputer tentu memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing, akan tetapi dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari sistem tersebut maka kita bisa memutuskan akan sistem tersebut layak digunakan pada jaringan yang sedang kita bangun atau tidak. Karena pada infrastruktur dan ketersediaan perangkat akan mempengaruhi layak atau tidaknya sebuah sistem digunakan. Berikut adalah keuntungan menggungan VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer.



Kelebihan Menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer.
  1. Security / Keamanan : security atau keamanan dalam jaringan memang sangat penting sekali sehingga dengan menggunakan VLAN keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logika dan Lalu lintas data dibatasi segmennya.
  2. Cost reduction / Hemat Biaya : Dengan menggunakan sistem VLAN maka dapat dilakukan penghematan biaya yaitu dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades jaringan dan  efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
  3. Higher performance / Performa yang lebih baik : Sistem VLAN memungkinkan pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil, sehingga akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
  4. Broadcast storm mitigation : VLAN juga memungkinkan dilakukan pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
  5. Improved IT staff efficiency : Dengan menggunakan VLAN dalam jaringan akan memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
  6. Simpler project or application management : VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

Kelemahan Menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer.
  1. Menggunakan VLAN secara logika memang berbeda network akan tetapi pada kenyataanya secara fisik satu network saja.
  2. Ketika ada broadcast maka pesan broadcast akan dikirim ke semua
  3. Apabila jumlah host banyaka maka akan mempengaruhi kerja DHCP dan ketika jumlah banyak host-nya maka kerja DHCP akan berantakan dan tidak bisa diduga.

Senin, 03 Desember 2018

Pengertian dan Fungsi VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

Pengertian VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah kumpulan perangkat dalam jaringan LAN atau lebih yang terkonfigurasi dengan menggunakan perangkat lunak(pengelola) sehingga perangkat tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain seperti  pada saat perangkat tersebut saling terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan sendiri dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga akan tetapi VLAN adalah sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik.

Dengan adanya VLAN memungkinkan jaringan dalam jaringan-jaringan kecil pada subnet bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama. Dengan menggunakan VLAN akan membuat konfigurasi dalam jaringan menjadi sangat fleksibel dan mudah karena dapat dibuat segmen -segmen tanpa bergantung lokasi workstationnya.

Baca Juga: Keunggunalan dan Kelemahan Paket Filtering Firewall Pada Sistem Keamanan Jaringan


Setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.

Baca Juga: Cara Kerja Paket Filtering Pada Sistem Keamanan Jaringan

Fungsi VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer

Fungsi VLAN (Virtual Local Area Network) Pada Jaringan Komputer adalah memberikan sebuah metode dalam jaringan untuk bisa membagi satu fisik network ke banyak broadcast domain. Broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, tiap subnet mempunyai satu VLAN. VLAN membolehkan banyak virtual LAN berdampingan dalam sebuah fisik LAN ( switch ). Jadi, semisal ada dua mesin yang terhubung dalam sebuah switch, keduanya tidak dapat mengirim ethernet frame ke mesin lain meski dalam satu kabel yang sama.

Sabtu, 17 November 2018

Keunggulan dan Kelemahan Paket Filtering Firewall Pada Sistem Keamanan Jaringan

Firewall bertugas untuk mengawasi paket data yang lewat melalui router. Router ini dapat berfungsi sebagai sebuah server, karena router ini dituntut untuk dapat memberikan route pada paket yang datang kepadanya. Router juga memikirkan bagaimana suatu paket data dapat sampai pada tujuan yang sebenarnya.


Setiap sistem pasti ada keunggulan sehingga menjadikan sistem ini pilihan yang terbaik untuk melakukan filtering paket data. akan tetapi seiring dengan kelebihan dari sistem tersebut pasti ada pula kelemahan dari sistem tersebut. Adapun kelebihan dan kelemahan paket filtering firewall tersebut adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Pengertian dan Cara Kerja Paket Filtering Dinamis Pada Sistem Keamanan Jaringan

Metode paket filtering firewall ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
  1. Performa yang tinggi, karena melakukan pengecekan terhadap banyak faktor (port, ip address, dll).
  2. Dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa router atau switch tanpa memerlukan perangkat tambahan.
  3. Efektif
Baca Juga: Cara Kerja Paket Filtering Firewall Pada Sistem Keamanan Jaringan

Disamping itu paket filtering firewall ini juga memiliki kelemahan yang berkaitan dengan konfigurasi, yaitu :
  1. Konfigurasi kompleks, agak sulit dalam mengkonfigurasi karena penguasaan terhadap port, ip address, dll.
  2. Mudah terjadi kesalahan dalam konfigurasi.
  3. Susah untuk mengkonfig pada protokol yang dinamis (misalnya FTP)
  4. Tidak dapat meng-filter berdasarkan content ( misalnya lampiran pada email, javascript, ActiveX)

Cara Kerja Paket Filtering Firewall Pada Sistem Keamanan Jaringan

Firewall mengawasi paket data yang lewat melalui router. Router ini dapat berfungsi sebagai sebuah server karena itu router ini dituntut untuk dapat memberikan route pada paket yang datang kepadanya. Router juga memikirkan bagaimana suatu paket data dapat sampai pada tujuan yang sebenarmya. Dalam hal ini, router tersebut saling berkomunikasi melalui protokol untuk memberikan route terhadap paket data yang datang. Protokol ini disebut Routing Information Protocol (RIP) yang menghasilkan sebuah tabel routing. Tabel routing inilah yang menunjukkan kemana paket data akan dikirim.


Pada beberapa sistem, teknik pengamanan jaringan dapat hanya dilakukan dengan memasang router filtering dan hanya pada lokasi tertentu saja pada jaringan kita. Oleh karena itu, router yang berfungsi sebagai filter harus dapat mengambil keputusan apakah paket berasal dari jaringan lokal atau berasal dari luar (internet), kegiatan ini disebut source address forgery.

Baca Juga: Pengertian dan Cara Kerja Paket Filtering Dinamis Paad Sistem Keamanan jaringan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa yang diperiksa dari sebuah paket data adalah bagian header nya yang mengandung informasi penting tentang paket tersebut.
  1. Protokol, informasi yang terdapat pada header ini tersusun atas byte-byte. Byte ke 9 merupakan informasi tentang protokol yang digunakan.
  2. Alamat IP Sumber, adalah IP address sumber yang mengirimkan paket data tersebut (berukuran 32 byte).
  3. Alamat IP Tujuan, adalah IP address tujuan paket tersebut dikirimkan (berukuran 32 byte).
  4. Port Sumber (TCP/UDP), adalah port yang menjadi tempat keluarnya paket data pengirim. Pada setiap akhir dari koneksi TCP atau UDP tersambung dengan sebuah port, Walaupun port-port TCP terpisah dan cukup jauh dari port-port UDP. Port-port yang mempunyai nomor dibawah 1024 diterbalikan karena nomor-nomor ini telah didefinisikan secar khusus, sedangkan untuk port-port yang bernomor diatas 1024 (inklusif) lebih dikenal dengan port ephermal. Konfigurasi dari nomor pengalamatan ini diberikan sesuai dengan pilihan dari vendor.
  5. Port Tujuan, adalah port yang menjadi saluran masuk paket data pada komputer penerima paket data.
  6. Status Koneksi, status koneksi memberitahkan apakah paket data yang dikirimkan adalah paket pertama dari sesi di jaringan. Jika paket merupakan paket pertama maka pada TCP header diberlakukan „false‟ atau 0 dan untuk mencegah sebuah host untuk mengadakan koneksi dengan menolak atau membuang paket yang mempunyai bit set „false‟ atau 0.
Baca Juga: Pengertian dan Cara Kerja Paket Filtering Statis Pada Sistem Keamanan Jaringan

Header pada paket data tersebut kemudian diperiksa , dengan cara membandingkannya dengan policy atau kebijakan yang telah dibuat oleh administrator jaringan. Apabila ada salah satu kebijakan tadi dilanggar, maka paket data yang datang akan di drop.

Jumat, 16 November 2018

Pengertian dan Cara Kerja Paket Filtering Dinamis Pada Sistem Keamanan Jaringan

Jenis-jenis Paket Filtering pada Sistem Keamanan Jaringan

Ada dua jenis paket filtering firewall, yaitu Paket filtering statis dan paket filtering dinamis. Setelah pada sebelumnya membahas tentang paket filtering statis maka pada ulasan kali ini yang akan kita bahas adalah tentang paket filtering dinamis pada sistem keamanan jaringan.

Pengertian Paket Filtering Dinamis Pada Sistem Keamanan Jaringan

Paket filtering dinamis bekerja seperti halnya pada paket filtering statis, akan tetapi pemeriksaan jenis ini juga tetap menjaga informasi sesi yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket antara dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi antara keduanya sesuai dengan kebutuhan. Penyaringan seperti ini sering diimplementasikan di dalam firewall, dimana firewall tersebut dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk ke jaringan lokal, maupun aliran data yang keluar dari jaringan lokal.

Baca Juga: Pengertian dan Cara kerja Peket Filtering Statis

Misalnya, sebuah paket filtering dinamis dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga hanya lalu lintas inbound protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) saja yang diizinkan masuk ke jaringan lokal, sebagai respon dari request dari klient HTTP yang berada pada jaringan local. Untuk itu, lalu lintas outbound yang melalui port 80 dengan protokol TCP akan diizinkan, sehingga request HTTP dari klient yang berada pada jaringan lokal dapat diteruskan. Untuk lebih jelas perhatikan gambar di bawah ini.


Gambar Cara kerja paket filtering dinamis

Baca Juga: Jenis-jenis paket Filtering pada Sistem Keamanan Jaringan

Ketika sebuah request HTTP outbound datang melalui filter, filter ini akan melakukan pemeriksaan terhadap paket tersebut untuk memperoleh informasi sesi TCP dari request itu, kemudian filter akan membuka port 80 untuk lalu lintas inbound sebagai respon terhadap requst tadi.
Ketika respon HTTP datang, respon tersebut akan melalui port 80 menuju ke dalam jaringan, dan kemudian filterakan menutup port 80 untuk lalu lintas inbound. Namun, filtering jenis ini dapat di tembus oleh hacker dengan membajak sesi dari paket data, sehingga paket data yang dikirim oleh hacker tersebut adalah paket data yang diizinkan sesuai dengan rule yang di tetapkan.

Pengertian dan Cara Kerja Paket Filtering Statis Pada Sistem Keamanan Jaringan

Jenis-jenis Paket Filtering pada Sistem Keamanan Jaringan

Terdapat dua jenis paket filtering firewall, yaitu Paket filtering statis dan paket filtering dinamis. Akan tetapi pada postingan kali ini yang akan kita bahas adalah tentang paket filtering statis.

Pengertian Paket Filtering Statis pada Sistem Keamanan Jaringan

Paket filtering statis adalah sebuah sistem yang akan menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket berdasarkan informasi yang terdapat pada header paket tersebut (seperti IP address sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan, dll). Paket filtering statis ini umumnya terdapat pada system operasi dan router yang menggunakan table daftar pengaturan akses (access control list).
IT manager dapat mengelola keamanan jaringannya dengan membuat policy/kebijakan. Setiap paket yang filter akan dibandingkan dengan setiap peraturan yang diterapkan di dalam filter tersebut. Apabila hasil dari perbandingan ini tidak cocok, maka paket tersebut di blok. Namun, apabila sesuai paket tersebuat akan diteruskan. Untuk lebih jelas, perhatikan ilustrasi cara kerjanya pada gambar berikut.


Gambar Cara kerja Penapis Paket Statis

Baca Juga: Jenis-jenis Paket Filtering Pada Sistem Keamanan Jaringan

Dari gambar di atas dapat dilihat, pada saat paket data dating dengan alamat IP 192.168.0.2 dengan port 25 dan protocol TCP melewati filter, terjadi pengecekan terhadap paket data tersebut. Informasi yang terdapat pada paket data kemudian dibandingkan dengan rule yang terdapat pada firewall. Rule pertama adalah tolak semua paket yang berasal dari alamat 202.14.*.* yaitu alamat yang memiliki IP depan 202.14, karena alamat sumber paket bukan merupakan alamat IP dengan angka depan 202.14, maka paket diteruskan pada pemeriksaan dengan rule berikutnya.

Baca Juga: Faktor Pendukung Keamanan Jaringan

Rule dua menyebutkan tolak semua paket yang berasal dari port 25. Sesuai dengan rule, paket yang dating tadi berasal dari port 25 sehingga, paket data akan di drop atau tidak diteruskan. Begitupun dengan rule tiga. Umumnya perangkat yang memiliki fitur paket filtering, mengizinkan seorang administrator untuk menerapkan dua jenis peraturan. Pertama, inbound rule yaitu pemeriksaan terhadap paket yang akan masuk ke dalam jaringan lokal dari internet, Kedua outbound rule yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap paket yang akan keluar dari jaringan lokal menuju internet.

Jenis-jenis Paket Filtering Pada Sisitem Keamanan Jaringan

Terdapat dua jenis paket filtering firewall, yaitu Paket filtering statis dan paket filtering dinamis. Berikut penjelasannya.

Pengertian Paket Filtering Static dan Dinamis

1. Paket Filtering Statis
Pada dasarnya paket filtering statis ini akan menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket data yang melewatinya berdasarkan informasi yang terdapat pada header paket data tersebut (seperti IP address sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan, dll). Apabil paket tersebut informasinya tidak sesuai maka paket tersebut akan di blokir. Paket filtering statis ini umumnya terdapat pada system operasi dan router yang menggunakan table daftar pengaturan akses (access control list). IT manager dapat mengelola keamanan jaringannya dengan membuat policy/kebijakan.


Baca Juga: Faktor Penting Pendukung Keamanan Jaringan

2. Paket Filtering Dinamis
Paket filtering dinamis bekerja seperti halnya paket filtering statis, tetapi pemeriksaan jenis ini juga tetap menjaga informasi sesi yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket antara dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi antara keduanya sesuai dengan kebutuhan. Penyaringan seperti ini sering diimplementasikan di dalam firewall, dimana firewall tersebut dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk ke jaringan lokal, maupun aliran data yang keluar dari jaringan lokal.



Kamis, 15 November 2018

Beberapa Faktor Penting Pendukung Keamanan Jaringan

Pentingnya Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan memang sangat penting sekali saat ini, karena semakin berkembangnya sistem jaringan. Dengan adanya sisitem jaringan memungkinkan user bisa mengakses informasi dengan cepat bahkan dari segala penjuru dunia sekalipun. Akan tetapi biasanya masih ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang berusaha untuk mencuri data karena adanya sistem jaringan tersebut. Adapun ada Faktor Penting Pendukung Keamanan Jaringan agar sistem tetap aman.


Baca Juga: Type Scanning Pada Keamanan Jaringan

Untuk dapat mengimplementasikan system keamanan yang baik, diperlukan faktor penting sebagai berikut.

1. Perimeter Network
Adalah sebuah layer lain dari security. Adalah layer yang terletak antara jaringan dalam atau jaringan lokal kita dan jaringan luar atau internet.

2. Interior Router
Interior router ini kebanyakan melakukan paket filtering firewall pada sistem. Router ini menyediakan pelayanan filtering dari luar dan dari dalam.

Baca Juga: Pengertian dan Prosedur Packet Filtering

3. Exterior Router
Exterior router berkewajiban untuk memperbolehkan apa saja yang outbound dari perimeter net dan biasanya melakukan paket filtering yang minim. Router ini biasanya disediakan oleh sebuah grup diluar dari jaringan.

Type Scanning Pada Keamanan Jaringan

Ada beberapa teknik Scanning yang biasa di gunakan pada sistem keamanan jaringan. Berikut adalah type scanning pada keamanan jaringan

1. Connect scan (-sT)
Jenis scan ini koneksi ke port sasaran dan menyelesaikan three-way handshake (SYN, SYN/ACK, dan ACK). Scan jenis ini mudah terdeteksi oleh sistem sasaran.


Baca Juga: Pengertian dan Prosedur Packet Filtering Pada Keamanan Jaringan

2. sS (TCP SYN scan)
Paling populer dan merupakan scan default nmap.SYN scan juga sukar terdeteksi, karena tidak menggunakan 3 way handshake secara lengkap, yang disebut sebagai teknik half open scanning. SYN scan juga efektif karena dapat membedakan 3 state port, yaitu open, filterd ataupun close. Teknik ini dikenal sebagai half-opening scanning karena suatu koneksi penuh TCP tidak sampai terbentuk. Sebaliknya, suatu paket SYN dikirimkan ke port sasaran. Bila SYN/ACK diterima dari port sasaran, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa port itu berada dalam status LISTENING. Suatu RST/ACT akan dikirim oleh mesin yang melakukan scanning sehingga koneksi penuh tidak akan terbentuk. Teknik ini bersifat siluman dibandingkan TCP connect penuh, dan tidak akan tercatat pada log sistem sasaran.


3. TCP FIN scan (-sF)
Teknik ini mengirim suatu paket FIN ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya dapat dipakai pada stack TCP/IP berbasis UNIX.


Baca Juga: Tool dan Cara Scanning Ke Sistem Pada Keamanan Jaringan

4. TCP Xmas Tree scan (-sX)
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN, URG, dan PUSH ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang tertutup.


5. TCP Null scan (-sN)
Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.


6 TCP ACK scan (-sA)
Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Dapat membantu menentukan apakah firewall itu merupakan suatu simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi-koneksi tertentu (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan advance packet filtering.

a) TCP Windows scan
Teknik ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem- sistem tertentu (sebagai contoh, AIX dan FreeBSD) sehubungan dengan anomali dari ukuran windows TCP yang dilaporkan.
b) TCP RPC scan Teknik ini spesifik hanya pada system UNIX dan digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi port RPC (Remote Procedure Call) dan program serta normor versi yang berhubungan dengannya.
c) UDP scan (-sU) Teknik ini mengirimkan suatu paket UDP ke port sasaran.Bila port sasaran memberikan respon berupa pesan (ICMP port unreachable) artinya port ini tertutup. Sebaliknya bila tidak menerima pesan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa port itu terbuka. Karena UDP dikenal sebagai connectionless protocol, akurasi teknik ini sangat bergantung pada banyak hal sehubungan dengan penggunaan jaringan dan system resource. Sebagai tambahan, UDP scanning merupakan proses yang amat lambat apabila anda mencoba men-scan suatu perangkat yang menjalankan packet filtering berbeban tinggi.